Dewey Decimal Classification (DDC) dan Penggagasnya

Dewey Decimal Classification merupakan sistem klasifikasi perpustakaan hasil karya Melvin Dewey (1851-1931). Dewey telah merintis sistem klasifikasi ini ketika ia masih menjadi mahasiswa dan bekerja sebagai pustakawan di Amherst Colloge, Massachusetts di sebuah negara bagian Amerika Serikat. Pada tahun 1876, Dewey dapat menerbitkan edisi pertama dengan judul "Classification and Subject Index for Cataloguing and Arrangging the books and Pamphlets of Library" Edisi pertama dengan 42 halaman dan terdiri dari 12 halaman bagan, dan 18 halaman indeks.
Pada edisi-edisi selanjutnya, DDC terus mengalami penyempurnaan dengan memasukkan subjek-subjek yang belum tercakup selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini, DDC telah diterbitkan dalam bentuk terjemahan dalam berbagi bahasa, termasuk dalam bhasa Indonesia dan sangat dikenal didunia perpustakaan.
Memang banyak sistem klasifikasi yang dibuat tetapi tidak ada yang mampu bertahan selama DDC. DDC telah mampu bertahan kurang lebih satu abad sejak diterbitkan edisi pertamanya hingga sekarang.
Keunggulan DDC,diantaranya : sistematik, universal, fleksibel, lengkap dan siap pakai, selain itu terdapat badan yang mengawasi perkembangan dan terus mengadakan peninjauan ulang untuk penyempurnaan edisi-edisi selanjutnya.
Akan tetapi DDC pun memiliki kelemahan : yang terletak pada kesan terlalu American centris dan kurang memberi perhatian pada bidang-bidang di luar Amerika dn Eropa Barat, seperti bidang agama, manajemen, pemerintahan, dan bahasa-bahasa. 


secara umum bagan Klasifikasi DDC adalah sebagai berikut
000     Karya Umum
100     Filsafat
200     Agama
300     Ilmu Sosial
400     Bahasa
500     Ilmu Murni
600     Ilmu Terapan
700     Kesenian
800     Kesustraan
900     Sejarah dn Geografi

Related Post:

3 komentar:

Tinggalkan pesan untuk memberikan saran dan kritiknya. Terimakasih

Like